Penyesalan Yang Tertunda
Ini mungkin bukan merupakan
sebuah kisah cinta yang romantis, bukan juga kisah cinta yang tragis, dan
mungkin jauh dari kesan “Happy Ending”.
Tapi ini tentangku, tentang bagaimana insiden yang tak sengaja itu merubah
hidupku.
“Eh, gue mau
cerita…. Gue suka sama cewe di kelas gue, tapi gue takut buat bilang sama dia.”
Setidaknya begitulah isi sms yang
kuterima malam itu. Dan itu adalah Leo, salah satu partnerku di salah satu Game
Online yang paling sering aku mainkan.
Oh iya, kalo namaku Dea. Seorang pecandu Game
Online, untungnya sih bukan pecandu narkoba. Hehehe
“Emang siapa
nama cewe yang lo taksir? Mana coba liat cewenya.” Balasku.
“Jangan deh,
nanti lo envy. Soalnya dia itu cantik
banget, udah cantik terus pinter lagi. wkwkkw”
“B
erisik nih
lo. Yaudah gue gak jadi penasaran.”
“ Yaudah nih –
nih gue kasih.”
Akhirnya ia pun memberikan salah
satu username seseorang kepadaku. Dan setelah ku pikir –
pikir, memang sepertinya dia memiliki tipe cewe yang sangat tinggi. Dan
percakapan kami itupun menjadi perakapan terakhir, bukan karena aku cemburu
dengannya, tapi entah mengapa tiba – tiba saja kami menjauh dengan sendirinya.
Akhirnya selama beberapa bulan
aku memutuskan untuk menjalin hubungan dengan salah satu temanku. Namun,
hubungan itu tak berlangsung lama. Tetapi, ia tak mau diputuskan olehku namun
ia juga tak mau merubah sifat buruknya demi aku. Aku sebenarnya sedih, tapi
apabila aku melanjutkan hubungan ini, aku khawatir akan malah menjadi semakin
tidak baik kedepannya.
Setelah setahun lost contact dengan Leo, akhirnya dengan
terpaksa aku menghubungi dia lagi.
“Le, bantuin gue dong.”. aku
mingirimkan message ke akun Facebooknya.
“Bantuin apaan?”
“Gue lagi ada masalah nih sama
cowo gue, masa dia gak mau gue putusin. Gue bete
banget. Tapi dia juga gak mau
berubah.”
“Terus gue harus ngapain?”
“Lo pura – pura jadi cowo gue,
nanti gue bilangnya kalo gue udah jadian sama lo. Dengan begitu dia bakal
mutusin gue. Gimana?”. Usulku.
“Yaudah atur aja deh.”
Setelah chatting dengan Leo kemudian
buru – buru kuhapus historynya agar
tak seorang pun tahu bahwa aku meminta bantuan Leo dalam hal pribadiku.
Keesokan harinya, aku memberi tahu pacarku itu bahwa aku telah menduakannya.
Namun, ia sama sekali tidak percaya. Akhirnya aku meminta Leo untuk mengirimkan
pesan ke social mediaku dengan kata – kata yang tak biasa dan aku meminta
pacarku untuk membuka akun tersebut. Alhasil, dia percaya dengan kenyataan yang
dia terima. Sempat Leo diajaknya untuk menjelaskan secara langsung, namun aku
melarang Leo untuk bertemu dengan pacarku itu walau apapun yang terjadi.
Setelah insiden itu, aku dan Leo
lama – lama semakin dekat. Akhirnya kami memutuskan untuk menjalin hubungan
yang khusus. Selama menjalin hubungan, bukan hal – hal yang menyenangkan yang
kami bahas, melainkan tentang cewe yang dia suka. Jujur, saat itu aku mulai
memendam perasaanku kepada pria itu tapi dia kan sudah suka dengan Ovy mungkin
aku tak punya kesempatan masuk ke dalam bagian darinya. Aku berusaha untuk
mengalihkan perhatiannya dari cewe impiannya itu, dan itu sepertinya berhasil. Sempat
ia tidak memikirkan tentang cewe impiannya itu, namun aku juga ikut tidak
dipikirkan olehnya. Tenyata, dia sangat sibuk dengan game barunya, dengan teman – teman barunya sehingga ia tenggelam
dalam kesibukannya. Akhirnya aku pun menasihatinya untuk belajar dengan serius
karena ia akan menempuh Ujian Nasional. Namun apa yang kudapat, ia malah
memutuskan hubungan kami dengan alasan ingin fokus dengan pelajaran yang akan
menjadi ujiannya. Aku pun percaya dan mengiyakan keputusannya karena itu demi
kebaikan.
Awalnya aku merasa biasa dengan
keadaan ini, namun entah mengapa aku selalu memikirkan kesalahan yang pernah
aku lakukan terhadap mantan pacarku. Sebut saja namanya Detra. Aku merasa
menyesal telah menyia – nyiakannya. Namun apalah daya, nasi sudah menjadi bubur
dan yang sudah terjadi tak dapat kembali lagi. Aku hanya dapat berdoa agar
Detra dapat memaafkanku suatu hari nanti dan menyadari bahwa aku benar – benar
menyesal.
Dua tahun berlalu, aku sudah
mulai bisa melupakan mereka berdua di dalam kehidupanku. Namun, mereka dating
kembali di kehidupanku. Aku tak mengerti dengan semua ini.
“Aku kangen kamu, aku pengen kita
kaya dulu. Aku mau diperhatiin, dimarahin deh pokoknya sama kamu.”
Aku kaget ketika aku menerima
pesan seperti itu di handphoneku.
Awalnya aku tak tahu itu dari siapa, setelah ku sadari, itu adalah pesan dari
LEO!!!
“Ya ampun, semalem mimpi apa sih
gue dapet sms kaya gini.” Gerutu ku dalam hati.
“Lo becanda? Sakit lo ya? Haha.”
Balasku
“Engga, gue serius. Gimana?”
“Yah, maaf yah. Trauma gue di
masa lalu akan lo belum hilang. Gue juga gatau harus gimana. Gue gamau pacaran
sama anak sekolah, gamauuuu.”
“Oh yaudah.” Jawabnya singkat.
Mungkin dia akan kecewa denganku
untuk waktu yang lama, mungkin dia tak akan kembali lagi. Tapi aku tak menyesal
karena setidaknya dulu aku menyanyanginya dengan tulus dan itu disia – siakan
olehnya. Aku mengambil hikmah dari semua ini, mungkin ini adalah balasanku
karena aku telah menyia – nyiakan orang yang sayang kepadaku. Dan aku bertekad
tak akan menyakiti hati siapapun juga walaupun harus aku yang terluka.
No comments:
Post a Comment