Laman

Thursday, December 19, 2013

Cerpen ^^


Penyesalan Yang Tertunda
Ini mungkin bukan merupakan sebuah kisah cinta yang romantis, bukan juga kisah cinta yang tragis, dan mungkin jauh dari kesan “Happy Ending”. Tapi ini tentangku, tentang bagaimana insiden yang tak sengaja itu merubah hidupku.
          “Eh, gue mau cerita…. Gue suka sama cewe di kelas gue, tapi gue takut buat bilang sama dia.” Setidaknya begitulah isi sms yang kuterima malam itu. Dan itu adalah Leo, salah satu partnerku di salah satu Game Online yang paling sering aku mainkan. Oh iya, kalo namaku Dea. Seorang pecandu Game Online, untungnya sih bukan pecandu narkoba. Hehehe
          “Emang siapa nama cewe yang lo taksir? Mana coba liat cewenya.” Balasku.
          “Jangan deh, nanti lo envy. Soalnya dia itu cantik banget, udah cantik terus pinter lagi. wkwkkw”
          “B
erisik nih lo. Yaudah gue gak jadi penasaran.”
          “ Yaudah nih – nih gue kasih.”
Akhirnya ia pun memberikan salah satu username  seseorang kepadaku. Dan setelah ku pikir – pikir, memang sepertinya dia memiliki tipe cewe yang sangat tinggi. Dan percakapan kami itupun menjadi perakapan terakhir, bukan karena aku cemburu dengannya, tapi entah mengapa tiba – tiba saja kami menjauh dengan sendirinya.
Akhirnya selama beberapa bulan aku memutuskan untuk menjalin hubungan dengan salah satu temanku. Namun, hubungan itu tak berlangsung lama. Tetapi, ia tak mau diputuskan olehku namun ia juga tak mau merubah sifat buruknya demi aku. Aku sebenarnya sedih, tapi apabila aku melanjutkan hubungan ini, aku khawatir akan malah menjadi semakin tidak baik kedepannya.
Setelah setahun lost contact dengan Leo, akhirnya dengan terpaksa aku menghubungi dia lagi.
“Le, bantuin gue dong.”. aku mingirimkan message ke akun Facebooknya.
“Bantuin apaan?”
“Gue lagi ada masalah nih sama cowo gue, masa dia gak mau gue putusin. Gue bete  banget. Tapi dia juga gak mau berubah.”
“Terus gue harus ngapain?”
“Lo pura – pura jadi cowo gue, nanti gue bilangnya kalo gue udah jadian sama lo. Dengan begitu dia bakal mutusin gue. Gimana?”. Usulku.
“Yaudah atur aja deh.”
Setelah chatting  dengan Leo kemudian buru – buru kuhapus historynya agar tak seorang pun tahu bahwa aku meminta bantuan Leo dalam hal pribadiku. Keesokan harinya, aku memberi tahu pacarku itu bahwa aku telah menduakannya. Namun, ia sama sekali tidak percaya. Akhirnya aku meminta Leo untuk mengirimkan pesan ke social mediaku dengan kata – kata yang tak biasa dan aku meminta pacarku untuk membuka akun tersebut. Alhasil, dia percaya dengan kenyataan yang dia terima. Sempat Leo diajaknya untuk menjelaskan secara langsung, namun aku melarang Leo untuk bertemu dengan pacarku itu walau apapun yang terjadi.
Setelah insiden itu, aku dan Leo lama – lama semakin dekat. Akhirnya kami memutuskan untuk menjalin hubungan yang khusus. Selama menjalin hubungan, bukan hal – hal yang menyenangkan yang kami bahas, melainkan tentang cewe yang dia suka. Jujur, saat itu aku mulai memendam perasaanku kepada pria itu tapi dia kan sudah suka dengan Ovy mungkin aku tak punya kesempatan masuk ke dalam bagian darinya. Aku berusaha untuk mengalihkan perhatiannya dari cewe impiannya itu, dan itu sepertinya berhasil. Sempat ia tidak memikirkan tentang cewe impiannya itu, namun aku juga ikut tidak dipikirkan olehnya. Tenyata, dia sangat sibuk dengan game barunya, dengan teman – teman barunya sehingga ia tenggelam dalam kesibukannya. Akhirnya aku pun menasihatinya untuk belajar dengan serius karena ia akan menempuh Ujian Nasional. Namun apa yang kudapat, ia malah memutuskan hubungan kami dengan alasan ingin fokus dengan pelajaran yang akan menjadi ujiannya. Aku pun percaya dan mengiyakan keputusannya karena itu demi kebaikan.
Awalnya aku merasa biasa dengan keadaan ini, namun entah mengapa aku selalu memikirkan kesalahan yang pernah aku lakukan terhadap mantan pacarku. Sebut saja namanya Detra. Aku merasa menyesal telah menyia – nyiakannya. Namun apalah daya, nasi sudah menjadi bubur dan yang sudah terjadi tak dapat kembali lagi. Aku hanya dapat berdoa agar Detra dapat memaafkanku suatu hari nanti dan menyadari bahwa aku benar – benar menyesal.
Dua tahun berlalu, aku sudah mulai bisa melupakan mereka berdua di dalam kehidupanku. Namun, mereka dating kembali di kehidupanku. Aku tak mengerti dengan semua ini.
“Aku kangen kamu, aku pengen kita kaya dulu. Aku mau diperhatiin, dimarahin deh pokoknya sama kamu.”
Aku kaget ketika aku menerima pesan seperti itu di handphoneku. Awalnya aku tak tahu itu dari siapa, setelah ku sadari, itu adalah pesan dari LEO!!!
“Ya ampun, semalem mimpi apa sih gue dapet sms kaya gini.” Gerutu ku dalam hati.
“Lo becanda? Sakit lo ya? Haha.” Balasku
“Engga, gue serius. Gimana?”
“Yah, maaf yah. Trauma gue di masa lalu akan lo belum hilang. Gue juga gatau harus gimana. Gue gamau pacaran sama anak sekolah, gamauuuu.”
“Oh yaudah.” Jawabnya singkat.
Mungkin dia akan kecewa denganku untuk waktu yang lama, mungkin dia tak akan kembali lagi. Tapi aku tak menyesal karena setidaknya dulu aku menyanyanginya dengan tulus dan itu disia – siakan olehnya. Aku mengambil hikmah dari semua ini, mungkin ini adalah balasanku karena aku telah menyia – nyiakan orang yang sayang kepadaku. Dan aku bertekad tak akan menyakiti hati siapapun juga walaupun harus aku yang terluka.

No comments:

Post a Comment